Page 228 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 228

Pengayaan Materi Sejarah


                mengerahkan kekuasaannya di Indocina secara bulat dan negara-negara
                besar  seperti  Inggris,  Amerika  Serikat,  Uni  Soviet,  dan  RRC  tidak  lagi
                campur  tangan  di  Indocina.  Ia  menyatakan  agar  PBB  mengawasi
                pelaksanaan  persetujuan.  Saran  Nehru  pada  umumnya  disetujui  oleh
                konferensi (Sastroamidjojo. 1974: 465).
                        Bagi  Indonesia,  masalah  yang  penting  ialah  usul  yang  diajukan
                oleh Ali Sastroamijoyo untuk diselenggarakan konferensi negara-negara
                Asia  dan  Afrika.  Usul  tersebut  diajukan  dalam  sidang  keenam  pada
                tanggal  30  April  1954.  Para  peserta  umumnya  menyambut  baik  usul
                tersebut. PM Nehru mengatakan bahwa usul Indonesia memiliki banyak
                kekuatan,  karena  itu  ia  menyetujuinya.  Namun  Nehru  meramalkan
                bahwa dalam pelaksanaanya banyak menemui kesulitan. Oleh karena itu
                menurutnya        perlu   persiapan   matang    sebelum    konferensi
                diselenggarakan.  Sambutan  dari  perdana  menteri  lainnya  bernada
                hampir  sama,  yaitu  pada  dasarnya  menyetujui,  walaupun  tidak  begitu
                antusias.
                        Menjawab  tanggapan  para  perdana  menteri,  Ali  Sastroamijoyo
                mengatakan  jika  prinsip  untuk  menyelenggarakan  KAA  disetujui,
                detailnya  dapat  ditentukan  kemudian.  Dikatakan  bahwa  Pemerintah
                Indonesia  akan  menyeponsori  sendiri  konferensi  tersebut,  Indonesia
                sanggup    mengerjakan    semua    pekerjaan    pendahuluan    untuk
                mempersiapkan  koferensi.  Akhirnya  konferensi  menyetujui  usul
                Indonesia. Keputusan tersebut tercantum di bagian terakhir dari seluruh
                keputusan konferensi.
                        Seusai  Konferensi  Colombo,  Kabinet  Ali  Sastroamijoyo  I
                menentukan  langkah-langkah  selanjutnya.  Instansi  yang  paling  sibuk
                melakukan  persiapan-persiapan  adalah  Departemen  Luar  Negeri  RI.
                Mulai  bulan  Mei  1954  departemen  yang  berada  di  bawah  pimpinan
                Menteri Luar Negeri Mr. Sunario ini mempersiapkan konferensi.
                        Penjajakan  terhadap  kemungkinan  untuk  diselenggarakannnya
                KAA  segera  dimulai.  Reaksi  sementara  dari  negara-negara  yang
                dihubungi  umumnya  sangat  berkenan.  Di  antara  negara-negara  yang
                dihubungi  yang  terpenting  adalah  sikap  India.  Menurut  Indonesia,  PM
                India Jawaharlal Nehru yang mempunyai pengaruh dan wibawa besar di
                Asia dan Afrika jangan sampai ragu-ragu.
                        Atas  undangan  PM  Nehru,  Ali  Sastroamijoyo  pada  tanggal  25
                September  1954  berkunjung  ke  New  Delhi.  Setelah  Ali  Sastroamijoyo
                berpidato  di  muka  Parlemen  India  yang  menyinggung  gagasan
                menyelenggarakan KAA dan mendapat dukungan luas, pendirian Nehru



                216
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233