Page 258 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 258
Pengayaan Materi Sejarah
berkolaborasi dengan pemimpin-pemimpin nasionalis
moderat, seperti Jawaharlal Nehru, Gamal Abdul Nasser dan
tokoh revisionis Josep Bros Tito.Program ini berlawanan
dengan program PKI dan komunisme internasional dalam
melawan imperialisme Amerika Serikat.Kedua, masalah
kepemimpinan revolusi.PKI pada prinsipnya menolak
pemimpin revolusi yang berasal-usul dari borjuis, termasuk
Soekarno.Namun PKI mengakui realitas Soekarno sebagai
pemimpin revolusi Indonesia yang sejajar dengan pemimpin
revolusi komunis dunia.Buah pikiran dan tulisan-tulisan
Soekarno sejak masa pergerakan nasional sampai saat
mutakhir oleh PKI diexploitasi menjadi Ajaran Pemimpin Besar
Revolusi.Kemudian PKI mensponsori dan memelopori
kampanye pemujaan terhadap pribadi Soekarno sebagai
Pemimpin Besar Revolusi yang dilakukan secara besar-besaran
melalui aksi agitasi dan propaganda.Pernyataan dukungan
terhadap Soekarno,bertujuan untuk memperoleh simpati
masyarakat pendukung Soekarno.Gelar-gelar yang memberi
konotasi agung “dipersembahkan” kepada Soekarno, seperti,
Nakhoda Agung, Pendidik Agung.Gelar-gelar pujaan tersebut
anehnya diterima oleh Soekarno.Ketiga, program revolusi
Soekarno menurut PKI menciptakan dichotomi kekuatan
politik, yaitu antara partai-partai politik dan golongan
fungsional yang di dalamnya termasuk militer. Soekarno
memberikan peluang kepada militer untuk berpolitik praktis,
yang secara prinsipiil ditolak oleh PKI.Keempat, Front Nasional
yang dinyatakan oleh Soekarno sebagai wadah aparatur
revolusi, diwaspadai dan dibaca secara kritis oleh PKI,
dianggap sebagai langkah Soekarno untuk menciptakan
partai tunggal sebagaimana yang dia idamkam sejak masa
pergerakan nasional dan pada awal revolusi kemerdekaan, 14
yang mengarah kepada pembubaran partai-partai politik.
Bagi PKI, politik adalah panglima yang harus mampu
mengendalikan dan mengontrol Angkatan Bersenjata.
Langkah politik Soekarno menjadikan Angkatan Perang dan
Polisi menjadi Angkatan Bersenjata, bagi PKI patut tidak
dipercayai.Apabila kepada Angkatan Bersenjata diberi status
sebagai golongan fungsional dan sebagai aparatur revolusi,
246