Page 261 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 261

Angkatan  Bersenjata  pada  1962  dicermati  oleh  PKI,  karena
                          kekuatan anti PKI menjadi sangat kuat di kalangan Angkatan
                          Bersenjata  terutama  di  Angkatan  Darat.PKI  “memanggil  dan
                          merekrut”  kembali  mantan  laskarnya  pada  masa  revolusi
                          1945  yang  menjadi  prajurit  Angkatan  Bersenjata.KKM
                          dilakukan  mulai  dari  penyusunan  kurikulum  pendidikan,
                          tentang  aparat  teritorial,  aparat  intelijen,  doktrin  dasar,
                          pengindonesiaan       Marxisme-Leninisme.Program-program
                          ceramah  pada  SESKO  AD,  AL,  AU  dan  Polisi  dilakukan  dan
                          diatur  secara  intensif.Pada  bulan  Juni  1963  D.  N.  Aidit
                          berkampanye  di  depan  perwira  siswa  SESKOAD,  mengkritik
                          sikap  dan  pendirian  pimpinan  Angkatan  Darat  tentang
                          doktrin  pertahanan  keamanan  negara  dan  kredo  prajurit
                          (Saptamarga) yang bersendikan Pancasila. Ia menyatakan :
                            -  Pertahanan nasional harus tunduk kepada strategi
                                umum revolusi Indonesia.
                            -  Hakikat tentara kita adalah kaum tani  bersenjata.
                            -  Ciri  kepribadian  TNI,  anti  fasis,  demokratis,  anti
                                imperialis, bercita-cita sosialisme. 18

                       2.  Doktrin Perang Revolusioner Lawan Doktrin Perang Wilayah
                                Oposisi  diam-diam  terhadap  konsep  dan  praktik
                          revolusi  Soekarno  juga  datang  dari  TNI-Angkatan  Darat.TNI-
                          Angkatan  Darat  tidak  setuju  terhadap  doktrin  “konfrontasi
                          yang  terus-menerus”  sebagai  salah  satu  landasan  revolusi.
                          Konfrontasi  terhadap  Nekolim  dimaknai  sebagai  perang
                          tanpa  henti  dan  akan  menuntut  pembiayaan  yang  tinggi.
                          Tatkala  Presiden  Soekarno  mendeklarasikan  Dwikora  (Dwi
                          Komando  Rakyat)  pada  3  Mei  1964,  untuk  membubarkan
                          negara  “boneka”  Malaysia,  disambut  dingin  oleh  Angkatan
                          Darat.   Angkatan   Bersenjata   ditugasi   mempersiapkan
                          penyerbuan  ke  Sabah  dan  Serawak  serta  menyusun  garis
                          awal  sepanjang  Selat  Malaka,  sebenarnya  Angkatan  Darat
                          enggan melaksanakan perintah tersebut, karena TNI-AD telah
                          memiliki  konsepsi  tentang  ancaman  (threat  conception)
                          terhadap  kemungkinan  datangnya  lawan  dari  luar.  Pada
                          Seminar Angkatan Darat bulan April 1965 di Bandung, terjadi
                          perdebatan sengit tentang konsep ancaman ini.Pihak TNI-AD




                                                                                 249
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266