Page 415 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 415

b. Menata Pemerintahan Baru Menuju Reformasi Birokrasi

                Langkah  awal  yang  dilakukan  Habibie  dalam  mengurai  permasalahan
                Indonesia saat itu adalah membentuk Kabinet Reformasi Pembanguan.
                Hal  ini  sejalan  dengan  pidato  pertama  Habibie  pada    21    Mei    1998,
                pada  pukul.19.30  WIB  di  Istana  Merdeka  yang  disiarkan  langsung
                melalui  RRI  dan  TVRI,  yang  bertekad  untuk  melaksanakan  reformasi.
                Tekad  tersebut  merupakan  visi  kepemimpinan  B.J.  Habibie  untuk
                menjawab tuntutan Reformasi secara cepat dan tepat. Beberapa point
                penting  dari  pidatonya  tersebut  adalah  kabinetnya  akan  menyiapkan
                proses reformasi di ketiga bidang yaitu  :
                    1.  Di  bidang  politik  antara  lain  dengan  memperbarui  berbagai
                        perundang-undangan dalam rangka lebih meningkatkan kualitas
                        kehidupan berpolitik yang bernuansa pada PEMILU sebagaimana
                        yang diamanatkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
                    2.  Di bidang hukum antara lain meninjau kembali Undang-Undang
                        Subversi.
                    3.  Di bidang ekonomi dengan mempercepat penyelesaian undang-
                        undang  yang  menghilangkan  praktik-praktik  monopoli  dan
                        persaingan tidak sehat.


                Kabinet Reformasi Pembangunan terdiri dari 36 Menteri, yaitu 4 Menteri
                Negara dengan tugas sebagai Menteri Koordinator, 20 Menteri Negara
                yang memimpin Departemen, dan 12 Menteri Negara yang menangani
                tugas  khusus.  Kabinet  tersebut  mencerminkan  semua  unsur  kekuatan
                bangsa yang terdiri dari berbagai elemen kekuatan politik yang ada pada
                masyarakat, seperti dari ABRI, partai politik (Golkar, PPP, dan PDI), unsur
                daerah,  golongan  intelektual  dari  perguruan  tinggi,  dan  lembaga
                swadaya  masyarakat.  Kebijakan  Habibie  mengikutsertakan  kekuatan
                sosial  politik  non  Golkar,  unsur  daerah,  akademisi,  profesional  dan  LSM
                (Lembaga Swadaya Masyarakat), diharapkan muncul sinergi dari semua
                unsur  kekuatan  bangsa  yang  dilibatkan.  Langkah  Habibie  ini  semacam
                rainbow  coalition  merupakan  langkah  demokratisasi  awal  untuk
                menjawab tuntutan reformasi. 20

                        Di  samping  itu  pemerintah  akan  tetap  melaksanakan  semua
                komitmen  yang  telah  disepakati  dengan  pihak  luar  negeri,  khususnya
                dengan  melaksanakan  program  reformasi  ekonomi  sesuai  dengan
                kesepakatan dengan IMF. Pemerintah akan tetap menjunjung tinggi



                                                                                 403
   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419   420