Page 417 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 417

Pengalamannya  selama  24  tahun  di  pusat  kekuasaan
                membuatnya berkesimpulan bahwa permasalahan utama mereformasi
                birokrasi  adalah  memisahkan  birokrasi  dengan  pengaruh  kepentingan
                politik  praktis.  Kalau  tidak  dipisahkan  akan  melahirkan  kekuasaan
                ekslusif yang akan membawa pada sikap otoritarian.
                        Pada 10-13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa
                untuk menentapkan langkah pemerintah dalam melaksanakan reformasi
                di  segala  bidang.  Beberapa  hasil  yang  dijanjikan  pemerintah  dalam
                menghadapi tuntutan keras dari mahasiswa dan gerakan reformasi telah
                terwujud dalam ketetapan-ketetapan yang dihasilkan MPR. antara lain:
                mengamandemen UUD 1945 tanpa melalui referendum; Masa jabatan
                presiden dan wakil presiden dibatasi hanya sampai dua kali masa tugas,
                masing  masing  lima  tahun  (Tap  MPR  No.XIII/  MPR/1998);  Agenda
                reformasi politik meliputi pemilihan umum, ketentuan untuk memeriksa
                kekuasaan pemerintah, pengawasan yang baik dan berbagai perubahan
                terhadap  Dwifungsi  ABRI;  tentang  Hak  Azasi  Manusia,  Habibie
                mendorong  kebebasan  mengeluarkan  pendapat,  kebebasan  pers,
                kebebasan berserikat, dan pembebasan tahanan politik dan narapidana
                politik.
                        Tuntutan terhadap reformasi politik dari banyak kalangan adalah
                amandemen  UUD  1945.  Amandemen  terhadap  UUD  1945  karena
                menjadi  salah  satu  sumber  permasalahan  dalam  penyelenggaraan
                pemerintahan  negara  selama  ini.  Kekuasaan  presiden  menurut  UUD
                1945  sangat  besar,  tidak  memiliki  check  and  balances  system,  terlalu
                fleksibel,  sehingga  banyak  penyalahgunaan  dalam  pelaksanaannya,
                pengaturan  hak  azasi  manusia  yang  minim  dan  kurangnya  pengaturan
                mengenai pemilu dan mekanisme demokrasi.   24
                        Oleh  karena  amandemen  UUD  1945  yang  dilakukan  untuk
                mencegah munculnya penguasa yang otoriter dengan masa kekuasaan
                yang  tidak  terbatas,  maka  diberlakukan  pembatasan  masa  jabatan
                Presiden.  Seorang  warga  negara  Indonesia  dibatasi  menjadi  Presiden
                sebanyak  dua  kali  masa  jabatan  saja.  Hal  ini  berlaku  pada  pemilihan
                umum 1999.

                        Langkah lain yang dilakukan Habibie adalah mereformasi Golkar
                menjadi partai politik melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa. Ia juga
                membubarkan  Keluarga  Besar  Golkar  yang  merupakan  koalisi  Golkar,
                ABRI dan Utusan Daerah. 25



                                                                                 405
   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422