Page 504 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 504
Pengayaan Materi Sejarah
tersebut, Muhammad Yamin, kala itu menteri Pendidikan, mengusap-
ngusap kepala Habibie sambil mengatakan bahwa anak-anak itu adalah
harapan bangsa di masa depan. 60
Di Aachen, prestasi Akademik Habibie sangat menonjol. Ia lulus
dengan predikat cumlaud (sangat baik). Lima tahun kemudian, tahun
1960, dia menyandang gelar Diploma-Ingenier bagian mesin jurusan
konstruksi pesawat terbang. Selanjutnya, atas prestasinya ini, Habibie
diterima bekerja sebagai asisten peneliti di Institut Konstruksi Ringan
pada almamaternya itu. Sambil bekerja, Habibie melanjutkan belajar
untuk memperoleh gelar doktor, pada jurusan dan almamater yang
sama. Di sela-sela kesibukannya bekerja dan belajar, Habibie pulang ke
Tanah Air setelah tujuh tahun merantau. Dan dalam suatu
kepulangannya itu, ia menikahi Hasri Ainun Besari, seorang dokter
lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (12 Mei 1962).
Setelah mendapat gelar doktor di tahun 1965, Habibie diterima
bekerja di Hambrug Flugzueugbau, sebuah perusahaan pembuat
pesawat terbang yang bernama Messerschmidt-Bölkow Blohm (MBB) di
61
Hambrug. Menurut memoar Habibie, ia tidak boleh pulang oleh Pak
Harto. Habibie harus bekerja untuk mematangkan terlebih dahulu ilmu
konstruksi pesawat terbang, agar lebih tuntas dalam penguasaan
teknologi dirgantara. Prestasi kerja Habibie terus menaik. Pada tahun
1966 ia menjabat Kepala R&D (Riset dan Pengembangan) Analisis
Struktur MBB. Tahun 1969 ia menjabat Kepala Divisi Metode dan
Teknologi Pesawat Komersial dan Pesawat Angkut Militer MBB. Bahkan
sejak tahun 1973, Habibie diangkat menjadi Direktur Pengembangan
dan Penerapan Teknologi MBB. Hal tersebut mengantarkan Habibie
memiliki begitu banyak hak paten—diantaranya yang terkenal ialah apa
yang disebut Habibie Crack, teknik penghitungan matematik untuk
memprediksi dan memperbaiki sambungan sayap dengan tubuh
pesawat.
Habibie memang seorang yang enerjik. Di tahun 1974 ia masih
memegang dua jabatan strategis di dua negara sekaligus. Di Jerman
Barat, Habibie telah menempati posisi Wakil Presiden dan Direktur
Teknologi MBB. Di tahun yang sama, jauh dari Jerman, yakni di
Indonesia, Habibie pun menjabat ia menjabat dua posisi sekaligus. Yakni
sebagai Kepala Divisi Advanced Technology Pertamina dan Penasehat
492